Powered By Blogger

Kamis, 31 Desember 2009

Masalah adalah "Teman"

Masalah akan datang padamu tak perduli kemana kau pergi,
Tak perduli seberapa cepat ataupun lambat dirimu.
Mungkin kau merasa baik-baik saja,
tetapi itu hanya sejenak, dan seterusnya
kau akan mulai kehilangan kendali.
Masalah adalah teman tetapi juga musuh.
Tak perduli bahwa aku makanannya,
dia selalu terlihat bertumbuh.
Dia melihat apa yg aku lihat,
dan dia tau apa yg aku tau.
Jadi jangan lupa jaga dirimu di jalan kesenangan.
Jadi jangan kaget jika dia menyakitimu.
Aku tidak ingin membiarkan dia menang,
tetapi aku tertipu oleh pesonanya.
Aku benci dengan jalan yg ia buat
Aku mencoba untuk membuatnya pergi
Dia ada di kegelapan, dia ada di hatiku
Dia menunggu di sayap-sayap
Dia memainkan sebuah peranan
Masalah adalah teman,,temanku!

Bahasa Cinta

Andai kata kulakukan tang luhur dan mulia
Jika tanpa kasih cinta hampa tak berguna

Andaikata kupahami, Bahasa sluruhnya
Tapi cinta yang sejati, Kunci dari semua

Andaikata kudermakan, Milikku semua
Namun hati tiada cinta, Tak mungkin bahagia

Cinta itu lemah lembut, Serta sederhana
Cinta itu murah hati, Tahan menderita

Arti cinta yang sejati, Lembut sabar hati
Tiada congkak rendah diri, Rela melayani
 
Ajarilah kami Bahasa CintaMu
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami Bahasa Cintamu
Agar kami dekat padaMu

Evaluasi Diri

Tuhanku bila hati kawanku
terluka oleh tingkah ujarku
Dan kehendakku jadi panduku
Ampunilah
Jikalau tuturku tak semena
dan aku tolak orang berkesah
Pikiran dan tuturku bercela
Ampunilah
Dan hari ini aku bersembah
serta padaMu Bapa berserah
Berikan daku kasihMu mesra
Amin,,amin..

Buka Semangat Baru

Hello teman semua Ayo kita sambut,,,hari baru telah tiba
Apa yang kurasakan, ku ingin engkau tahu
Dan berbagi bersama...
Kita buka hari yang baru
Sebagai semangat langkah ke depan
Jadi pribadi baru
Kita buka jalan yang baru
Tebarkan senyum wajah gembira
Dalam suasana baru

Coba diam walau hanya tuk sejenak,
Dengarkan kata dari sgala yang ku ucap,
Ku jelang pagi ini nikmati damai di hati,
Dalam waktu penuh arti karena aku dicintai,
Ku ingat kemarin suasana tak bersemangat,
Namun kini ku jalani dan semua rasanya tepat,
Bersama kita coba wujudkan harapan,
Membuka jalan dalam gapai setiap tujuan.

Mentari bersinar selalu
Ini yang ku minta penuh semangat tertawa
Bersamamu teman semua
Karna ini saatnya kita nyanyi bersama

Dengarkan hatimu, pastikan pilihanmu
Esok mentari kan datang, bawa sejuta harapan
Kita jumpa disana, berbagi bersama
Dan kita tahu, pelangi yang satukan kita

(Happy New Year semuanya...!!!!)

Selasa, 29 Desember 2009

Ketika Es Antartika Terancam Oleh Pulihnya Lubang Ozon

            Kalau lubang ozon sudah terpulihkan, apakah kemudian pemanasan global bisa teratasi? Ternyata studi terkini menunjukkan pulihnya lubang ozon di atas Antartika malah menyebabkan lebih banyak es mencair pada dekade mendatang. Ketika lubang ozon pulih, pola angin yang melindungi interior wilayah kutub dari udara yang hangat menjadi terbuka, mengakibatkan Antartika menghangat, demikian juga kondisi yang lebih hangat dan kering di Australia.
            Kendati suhu global meningkat, interior Antartika mempunyai situasi yang unik karena cenderung mendingin pada musim panas dan gugur selama beberapa dasawarasa belakangan. Ilmuwan mengaitkan pendinginan tersebut dengan adanya lubang pada lapisan ozon yang mempengaruhi pola sirkulasi atmsofer dan memperkuat angin yang mengarah ke barat dan berputar-putar di dalam benua Antartika. Angin tersebut mengisolasi interior Antartika dari pola pemanasan, sebagaimana yang teramati pada semenanjuang Antartika serta bagian lain dunia (Gb.1).
           Upaya untuk mencegah terjadinya lubang pada ozon telah dilakukan semenjak lama. Protokol Montreal tahun 1987 telah berhasil mengupayakan pelarangan bahan-bahan perusak ozon, sehingga kerusakan yang lebih parah bisa terhindarkan. Tetapi permasalahan tidak sesederhana itu. Studi telah dilakukan pada dinamika antara ozon strastosfer dan kondisi atmosfer dari tahun 1950 sampai akhir abad ke dua puluh; hasilnya menunjukkan bahwa ketika tingkat ozon terpulihkan, lapisan bawah stratosfer di atas Antartika - 10-20 km di atas permukaan BUmi - akan menyerap radiasi ungu-ultra, dan menaikkan temperatur sampai 9 derajat C, mengurangi gradien temperatur utara-selatan yang kuat. Kalau sudah begitu, temperatur menjadi lebih ’suam-suam kuku’ di Antartika, bersamaan dengan itu, angin yang mengarah ke barat menjadi lebih lemah dan menghasilkan temperatur yang lebih hangat dan kering di Australia dan meningkatnya presipitasi di Amerika Selatan.
           Model iklim, sebagaimana yang dipergunakan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change’s) tidak memperhitungkan detil mengenai kimiawi ozon. Banyak model tidak menyertakan situasi pada 30 km di atas permukaan Bumi, sementara untuk menjelaskan stratosfer itu paling tidak membutuhkan ketinggian sampai 60 km. Tentu saja ini menjadi tantangan bagi ilmuwan yang bekerja pada analisis iklim untuk memperhitungkan perubahan ozon dari pengurangan sampai penyembuhannya selama abad dua puluh dan dua puluh satu.
           Jika didapatkan umpan-balik bahwa ternyata pencairan es berdasarkan model yang ada masih kurang tepat, maka tingkat aman karbon-dioksida yang ditetapkan selama ini juga salah. Produktivitas biologi di lautan ditentukan oleh pola sirkulasi lautan dan atmosfer, sehingga studi mendatang harus bisa menggandeng sekaligus dinamika lautan pada kimiawi ozon dan iklim.


Sabtu, 26 Desember 2009

Friendship


Love Is ...


Memilih Perguruan Tinggi


Dari 1465+ perguruan tinggi swasta di Indonesia, tentu saja tidak semuanya memenuhi kriteria minat, biaya dan prospek yang sudah anda tentukan. Coret PTS yang tidak memiliki program studi sesuai minat anda. Singkirkan PTS-PTS yang biaya kuliahnya terlalu mahal bagi anda, atau terlalu jauh dari tempat tinggal anda sehingga biaya untuk kuliah di sana akan terlalu tinggi. Dengan demikian daftar yang anda miliki akan semakin pendek. Tetapi itupun mungkin masih cukup panjang sehingga memerlukan pendalaman lebih jauh. Faktor apa lagi yang perlu dilihat dari suatu perguruan tinggi untuk menentukan pilihan akhir anda?

Reputasi
Kalau saya harus memilih salah satu PTS tanpa melihat faktor-faktor internal lainnya, pertimbangan utama yang paling gampang saya gunakan adalah reputasi PTS tersebut. Reputasi di sini berarti PTS yang bersangkutan secara umum dikenal sebagai PTS yang baik, memiliki sarana belajar mengajar yang baik dengan fasilitas yang memadai. Lulusannya pun tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan. Bahkan ada lulusan PTS yang menjadi rebutan perusahaan-perusahaan pemakainya.
Apakah tidak mungkin salah jika memilih PTS ini? Harus kita ingat, reputasi tidak datang dalam sekejap. Reputasi ini biasanya dibangun dengan kerja keras dan melalui proses yang panjang. Bisa saya katakan bahwa anda berada on the safe side jika memilih salah satu dari PTS-PTS ini. Bukan berarti lalu anda berhenti di sini saja. Masih ada hal-hal lain yang harus anda cermati. 

Status Akreditasi
Status akreditasi ini adalah salah satu faktor yang paling sering digunakan oleh PTS untuk mengiklankan dirinya. Tidak terlalu salah memang, karena hal itu menunjukkan mutu/kemampuan PTS dalam menyelenggarakan suatu program studi. Status ini didapat setelah diadakan penilaian tentang semua unsur yang diperlukan untuk itu, termasuk fasilitas pendidikan, nisbah dosen tetap dan mahasiswa, kurikulum pendidikan, dan banyak hal lainnya. Masalahnya, tidak semua orang memahami dengan jelas tentang status ini, dan tampaknya banyak PTS yang menyadari dan memanfaatkan ketidaktahuan tersebut.
Yang terutama adalah: status akreditasi diberikan kepada program studi di suatu PTS dan bukan kepada PTS yang bersangkutan. Jadi sebetulnya tidak ada istilah PTS yang disamakan. Yang benar adalah (satu atau lebih) program studi di PTS tersebut statusnya disamakan. Mungkin saja PTS tadi memiliki 3 program studi (misalnya A, B, dan C), masing-masing dengan jenjang S1 dan D3. Kalau program studi A jenjang D3 saja (satu dari enam) yang memperoleh status disamakan, apakah tepat kalau PTS tersebut mengatakan statusnya disamakan?
Yang perlu anda ketahui juga, status akreditasi ini menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, misalnya ujian negara atau penerbitan ijazah. Suatu program studi (sekali lagi bukan PTS) yang sudah dinyatakan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berhak untuk menyelenggarakan sendiri semua kegiatannya. Artinya anda tidak lagi harus mengikuti ujian negara yang dilaksanakan oleh Kopertis, dan ijazah yang anda terima cukup disahkan oleh PTS tempat anda kuliah.
Sekali lagi, tanyakan dengan jelas status akreditasi program studi yang anda pilih. Jangan percaya begitu saja dengan klaim yang dikeluarkan oleh suatu PTS tentang statusnya. (Uraian yang lebih rinci tentang hal ini dapat anda lihat pada topik Akreditasi). 

Jalur dan Jenjang Pendidikan
Berapa lama anda mau menghabiskan waktu di bangku kuliah? Secepatnya? Berapa cepat? Selain ditentukan oleh kemampuan anda, hal ini juga tergantung dari jalur/jenjang pendidikan yang anda ambil. Pendidikan tinggi di Indonesia mengenal dua jalur pendidikan, yaitu jalur akademik (jenjang sarjana) dan jalur profesional (jenjang diploma). Jalur akademik menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, sedangkan jalur profesional menekankan pada penerapan keahlian tertentu. (Untuk lebih lengkapnya silakan lihat Struktur Pendidikan Tinggi).
Dalam kaitannya dengan waktu, jenjang sarjana membutuhkan waktu lebih lama (minimal 8 semester) dibandingkan dengan jenjang diploma (2 semester untuk D1 - 6 semester untuk D3). Hal ini tentu sangat berpengaruh pada biaya yang harus anda sediakan. Banyak orang, yang karena keterbatasannya, lebih memilih jenjang diploma dengan harapan cepat lulus dan mendapat pekerjaan.
Perlu anda ketahui, jenjang diploma dirancang sebagai jenjang terminal. Artinya, lulusannya dipersiapkan untuk langsung memasuki dunia kerja, bukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (walaupun sekarang ada yang disebut program lintas jalur, dari diploma ke sarjana). Ini berbeda dengan jenjang sarjana, yang membuka kesempatan lulusannya untuk terus mengembangkan ilmunya.
Hal lain yang harus anda perhatikan adalah tingkat persaingan di pasar kerja. Kalau banyak tenaga sarjana yang tersedia, perusahaan akan lebih memprioritaskannya dibandingkan lulusan diploma. 

Gelar dan Sebutan
Sesudah anda lulus, anda akan mendapat ijazah dan salah satu dari ini: gelar akademis atau sebutan profesional. Yang pertama anda tentu tahu, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH), dan gelar lainnya. Gelar akademis ini diberikan kepada mereka yang menyelesaikan pendidikan melalui jalur akademik (jenjang sarjana).
Lalu bagaimana kalau kita menyelesaikan pendidikan jalur profesional (jenjang diploma)? Bukan gelar akademis (Sarjana Muda, misalnya) yang kita dapatkan, melainkan sebutan profesional seperti Ahli Madya Komputer (AMd Komp). Sebutan ini mungkin belum terlalu memasyarakat, dan kadang-kadang dianggap kurang bergengsi. Banyak yang masih menggunakan (dan lebih menyukai) istilah D3-Komputer. Anda yang menentukan, gelar atau sebutan yang ingin anda tambahkan di belakang nama anda. 

Fasilitas Pendidikan
Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Bukan (hanya) itu yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan. Fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), bengkel, studio dan perpustakaan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan mahasiswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai wawasan keilmuannya saja, tetapi juga bagaimana menerapkannya di lapangan. Apalagi untuk jalur pendidikan profesional yang lebih bersifat aplikatif dan menekankan pada ketrampilan.
Sekali lagi, jangan hanya tampilan fisik yang anda perhatikan. Boleh saja PTS memasang foto-foto gedungnya yang megah, laboratorium komputernya yang canggih. Tidak ada salahnya anda coba menanyakan, kapan mahasiswa berkesempatan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Jangan-jangan hanya satu-dua kali per semester, atau hanya untuk mahasiswa tingkat akhir saja. Perhitungkan juga jumlah mahasiswa yang harus menggunakan fasilitas tersebut. 

Kualitas dan Kuantitas Dosen
Perkembangan suatu PTS paling gampang dilihat dari jumlah mahasiswanya yang (selalu) bertambah. Ini sangat penting bagi PTS, karena mahasiswa adalah sumber utama (seringkali satu-satunya) pendapatan PTS. Dari merekalah PTS mencukupi kebutuhannya untuk membiayai operasional pendidikan, membangun gedung, menambah fasilitas pendidikan, termasuk membayar gaji dosen dan karyawannya. Oleh karena itulah ada kecenderungan PTS untuk menggali sebanyak mungkin potensi ini, baik secara kualitas (memperbesar uang gedung dan uang kuliah) maupun kuantitas (menerima sebanyak mungkin mahasiswa).
Pada sisi lain, bertambahnya mahasiswa menuntut ditambahnya jumlah dosen. Bukan hal yang mudah mendapatkan dosen dengan jumlah yang memadai, apalagi yang memenuhi kualitas yang dibutuhkan. Padahal Undang-Undang Pendidikan Tinggi mensyaratkan tercapainya nisbah (rasio) antara dosen tetap dan mahasiswa sebesar 1:30 untuk bidang studi IPS dan 1:25 untuk bidang studi IPA. Mungkin faktor dosen ini merupakan salah satu faktor paling sulit bagi suatu PTS, dan karenanya sering diabaikan atau direkayasa.
Pengabaian secara kuantitatif dilakukan dengan membebani dosen yang terbatas jumlahnya dengan beban mengajar yang besar, sehingga waktu dan tenaga dosen-dosen tersebut betul-betul tersita untuk itu. Seringkali hal ini dilakukan dengan mengabaikan aspek kualitas pengajarannya. Hampir tidak tersisa lagi waktu untuk melakukan penelitian atau pengabdian masyarakat yang merupakan pilar-pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Bisa juga suatu PTS memenuhi aspek kuantitas dosen tetap ini, tetapi dengan mengkompromikan kualitasnya. Misalnya dosen yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmunya, tidak terpenuhinya kepangkatan akademik dalam pengajaran atau bimbingan tugas akhir, dan lain sebagainya.
Perekayasaan positif terjadi dengan penggunaan dosen-dosen tidak tetap. Biasanya dosen tidak tetap ini memenuhi persyaratan kelayakan mengajar, seperti latar belakang pendidikan, gelar dan kepangkatan akademis dan profesionalismenya. Masalahnya, dosen-dosen ini hanya menyediakan waktu yang terbatas kepada mahasiswa sesuai dengan status tidak tetapnya. Bagi PTS, mereka tidak bisa disertakan dalam penghitungan nisbah dosen tetap dan mahasiswa sehingga tidak berpengaruh dalam penentuan status akreditasi.
Yang paling memprihatinkan adalah jika terjadi perekayasaan negatif. Dalam hal ini PTS berusaha dengan segala macam cara untuk memenuhi nisbah tersebut. Misalnya PTS masih mencantumkan nama dosen yang sudah tidak lagi menjadi dosen tetap di sana, atau nama seseorang tercantum sebagai dosen tetap di lebih dari satu PTS. Contoh lain adalah dengan cara meminjam nama. Seseorang yang memenuhi kualifikasi akademis "diangkat" sebagai dosen tetap dengan mendaftarkannya secara resmi ke instansi yang berwenang. Artinya, secara administratif seluruh persyaratan sudah dipenuhi dan "dosen" tersebut juga menerima gaji dari PTS. Tetapi, keterlibatannya dalam kegiatan akademik hampir atau memang tidak ada sama sekali.
Sebelum anda mendaftar, cobalah untuk mencari tahu jumlah dosen tetap di PTS tersebut. Berapa orang yang bergelar S2, S3, dan mungkin ada yang sudah bergelar profesor. Kualitas keilmuan anda sangat banyak ditentukan oleh mereka.

Kamis, 24 Desember 2009

Menginjak Neraka - SID

Tak pernah lelap, mimpiku slalu gelap
Belati berkarat, dosa mengucur deras
Bernafaskan api, tiada yang kan abadi
Manatap langit, tinggalkanlah semua sakit

Dadu terbakar, setan kau kan ku sambut
Merah berkilau, mengotori jantungku
Gitar yang patah, jadikanlah malam ini
Intan permata, saat tiada yang datang

Kujatuh, jatuh di kesunyian, tiada teman hanya kesedihan
Kujatuh tanpa teman, dan menghilang

Menginjak neraka, ku pun hancur
Sirkus liar smakin menakutkan
Oh Tuhan maafkan, ku berdosa
Tunjukkan sinarmu hei malaikat!

Graveyard Blues (Vodkability) - SID


Malam, gelap dingin mencekam
Kesepian seakan ingin berontak
Bayangan merah dia t’lah datang
Belati menancap keras di dada
T’lah habis Vodka di tangan kanan
Dan ku suka dengar suara botol pecah
Hilanglah semua teman tercinta
Tinggalkanku dengan hati yang patah

Hahaha, aku tertawa
Sudahlah, setan pun tersenyum
Melihat, apa yang telah kulakukan
Terlambat, tanganku t’lah berlumur darah
[Hampir saja, berakhir nafas hidupku]

Ku bersumpah tuk menjadi lebih baik
Tapi ruang dan waktu tak membantu
Kuhembus asap rokok terakhir
Api ini tak akan pernah padam

Nekatku kebut motor setanku
Berharap inilah saat tuk berucap
Selamat tinggal kekecewaan
Tapi hati ini masih tak yakin

Persetan dengan kepalsuan
Persetan dengan kemurnian
Kusadari semua, dalam hidup ini kau hanya dapatkan
Apa yang kan engkau berikan!

Sumber Ide Usaha


Salah satu kendala seseorang untuk memulai usaha sendiri adalah tidak memiliki ide usaha, mereka seringkali bingung untuk memulai suatu usaha yang hendak ditekuninya. Padahal banyak cara bisa dilakukan untuk memperoleh atau menemukan ide untuk memulai suatu usaha entah sebagai usaha sampingan lebih dulu baru kemudian menjadi usaha pokok atau justru langsung saja menjadi pekerjaan utamanya. Beberapa sumber ide usaha berikut bisa dijadikan acuan untuk menggali ide-ide usaha, lalu menuliskan apapun yang terlintas dalam pikiran anda, fokuskan hanya pada ide - jangan dulu berfikir modal dan hal lain. Bisa jadi nantinya akan muncul ide usaha baru yang unik.
Sumber ide untuk memulai usaha sendiri antara lain :
1.     Pengalaman & Pekerjaan.
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.
2.     Keterampilan.
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan pada keterampilan yang mereka miliki.
3.     Minat dan Hobi.
Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi.
4.     Pengamatan.
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.

Sekali lagi, jika anda berkeinginan kuat untuk berwirausaha dan hingga kini belum menemukan ide usaha, ambillah secarik kertas, gunakan sumber-sumber ide di atas untuk membantu imajinasi anda dan mulailah menuliskan ide-ide apapun yang terlintas bahkan yang "aneh" sekalipun.

Selamat mencoba..!!

Relationship

Diantara dua tebing ini kita bangun sebuah jembatan, 
satu sisi tebing adalah hamparan tanah yang subur, 
sisi tebing yang lainnya hanyalah sebuah tanah tandus.
  • Ada sebuah kisah lama dimana dua orang menempati daerah berbeda yang dipisahkan oleh suatu sungai, salah satu orang tersebut menempati daerah yang subur dengan berbagai jenis tanaman dan satunya lagi menempati daerah tandus, hanya tanaman tertentu saja yang dapat tumbuh. Kedua orang tersebut tidak saling mengenal dan bertegur sapa. Suatu saat mereka bertemu di sungai tersebut dan tertarik untuk saling mengenal dan mengetahui masing-masing daerah yang asing bagi mereka. Setelah membuat kesepakatan bersama, mereka membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan kedua daerah tersebut sehingga memudahkan bagi mereka untuk saling mengunjungi. Mereka sadar bahwa kedua daerah tersebut memang seharusnya saling terhubung satu sama lain. 
  • Seiring berjalannya waktu, mereka dapat saling mengenal satu sama lain bahkan mereka membuat kesepakatan baru untuk saling berbagi tempat di kedua daerah tersebut. Daerah yang subur dijadikan tempat bercocok tanam bagi keperluan hidup mereka berdua dan daerah yang tandus, dibangun rumah yang kokoh dan aman terhadap gangguan alam dan binatang. Bahkan kedua orang tersebut memutuskan untuk hidup bersama dalam satu rumah. 
  • Relasi adalah sebuah proses saling melengkapi diantara pribadi beda, dengan segala kelemahan dan kekurangan yang melekat di dalamnya sehingga dibutuhkan sikap saling memahami, mengerti dan menerima satu diantara yang lainnya. Sebuah relasi berperan dalam menjembatani perbedaan diantara kedua pasangan dan menjadi wadah bagi penyatuan dua dunia yang berbeda dalam persepsi. Kadang pasangan kita bukanlah pribadi yang kita angankan, tapi bukankah kita hidup menetap dan berinteraksi di dunia yang nyata? Segala kelemahan dan kerapuhan satu pribadi akan ditopang dan dikuatkan oleh pasangan relasinya, demikian pula sebaliknya. 
  • Setiap pribadi memiliki tingkat kematangan psikologis dan kedewasaan berpikir yang berbeda satu sama lain dalam menyikapi segala aspek kehidupan, kita seringkali terjebak untuk bersikap dan berpikir berdasarkan persepsi kita sendiri. Sebuah dunia kecil. Namun dengan penyatuan ini, dunia kita menjadi luas sehingga kita tidak lagi terkungkung dan hanya mengenal dunia yang kita tempati. Pemahaman persepsi yang berbeda itu akan melebur, lahir menjadi dunia baru yang luas dimana dunia kecil dari dua pribadi itu dapat saling bertemu dan selaras. Kini kita dapat saling berkunjung ke dunia kecil pasangan kita untuk mencoba mengenal dan memahaminya tanpa adanya sikap menguasai terhadap salah satu pasangan. 
  • Proses tersebut merupakan sebuah awal bagi kita untuk berkreasi menciptakan sesuatu hal baru secara bersama. Bahkan segala potensi yang terpendam akan lebih tergali dan muncul, sebab kini kita telah mendiami tempat yang luas dimana dunia baru ini mampu menampung perbedaan untuk melengkapi satu sama lain sehingga tercipta sesuatu yang baru dan baik bagi kita. 
Tubuh-tubuh itu berusaha melewati gang sempit ini, 
dari mulut manisnya tawarkan setumpuk harapan palsu untukku. 
Kini gang sempit ini telah kututup rapat, 
biar mereka tak bisa lagi masuk dan mengusikku. 
  • Sebuah relasi antara dua pribadi terdapat celah bagi pribadi lain untuk hadir dan menggoyahkan komitmen yang telah disepakati bersama. Hubungan yang telah terbangun menjadi rentan terhadap godaan dari seseorang yang hadir di saat kita kesepian, merasa seolah seorang diri dengan kesulitan dan permasalahan yang kita hadapi. Kita tidak sadar bahwa rasa sepi adalah sebuah kondisi yang kita ciptakan sendiri atas ketidakmampuan kita menerima kegagalan pasangan kita menjadi pribadi yang kita harapkan untuk bisa hadir dan memenuhi kebutuhan kita. Semua itu akan menjadi sebuah kesia-siaan belaka, tatkala kita memaksakan pasangan kita supaya mampu memenuhi segala bentuk kebutuhan kita, akhirnya ego menguasai diri kita dengan sikap kita yang berusaha mencari pemenuhan kebutuhan dari pribadi lain dan mendevaluasi pasangan kita. Kitapun akan kehilangan makna sebuah relasi. 
  • Kebutuhan dalam sebuah relasi hanyalah sekedar rasa dan kadang bersifat temporal semata. Ibarat ketika hari ini kita menginginkan minuman dengan rasa strawberry tetapi yang tersedia hanyalah rasa orange, apakah kita harus mencampakkannya? Pasangan kita dapat diandaikan sebagai minuman bercita rasa orange dan kebutuhan kita adalah minuman dengan cita rasa strawberry. Apakah karena pasangan kita tidak mampu menghadirkan dan memberikan rasa tertentu pada diri kita, maka kita akan meninggalkannya dan mencari pribadi lain? Tak seorangpun manusia yang bisa sempurna dan mampu secara pribadi untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan kita. 
  • Apakah dalam sebuah relasi yang telah dilandasi dengan komitmen, kita berani untuk mau dan mampu menerima pasangan kita sebagai pribadi dengan rasa dan kekhasannya? Atau kita mencoba mencari dan mencari terus, dan memberikan kesempatan hadirnya pribadi lain hanya sekedar untuk memenuhi segala rasa yang kita inginkan? Sampai kapan? 
Lapuk perahuku terkayuh kulai tertahan badai, 
sejenak layar asaku kehilangan arah mencari dermaga bersimpuh letih. 
Kemana lagi harus kulempar sauh dan kuturunkan segala beban, 
hingga waktunya tiba untuk mengangkat sauh dan kembali laju perahuku 
  • Perjalanan sebuah relasi bagaikan sebuah perahu yang berlayar dari dermaga satu ke dermaga lain menuju suatu tempat perhentian terakhir. Kejenuhan dan hambarnya sebuah relasi seringkali menghampiri dan menjadi momok yang sulit diatasi. Tak ayal lagi komitmen dengan segala kesepakatan dan tujuan hidup bersama menjadi terkoyak dan kehilangan arah akan dibawa kemana sebuah relasi. Segala kompromi dan toleransi yang terjalin diantara dua pribadi selama ini seolah tercabut, dan dihempaskan ke dasar laut. 
  • Tak dapat disangkal, kadang kita sibuk dan larut dengan dunia kita sendiri tanpa menghiraukan pasangan relasi kita, apalagi ditambah dengan keletihan beban hidup masing-masing pribadi dan kebosanan akan rutinitas selama berelasi membawa pengaruh yang tak dapat pungkiri menjadi alasan kegagalan sebuah relasi. Kita terjebak pada seputar permasalahan tanpa mencari solusi yang bersifat kolektif, akhirnya permasalahan terdistorsi menjadi sebuah konflik. 
  • Badai dan gelombang dalam perjalanan sebuah relasi seringkali membuat hidup kita seolah-olah terhenti bahkan surut untuk menghadapi realitas hidup ini. Namun kita harus bijak dengan memaknainya sebagai sebuah jeda. Dimana sejenak kita meletakan segala beban dan mencari energi baru untuk melanjutkan perjalanan hidup. Menjadi pertanyaan bagi kita, apakah kita begitu saja menyerah dengan kenyataan ini. 
Jalanku dan jalanmu adalah jalan kita, 
dan kita warnai jalan kita dengan warna kita pula. 
  • Tekanan ataupun kesulitan hidup tak bisa lepas dari kehidupan sebuah relasi, namun itu semua hanyalah warna hidup. Kita harus meyakini bahwa warna hidup tidaklah absolut, warna dapat berubah sesuai kehendak kita. Bukankah jika kita menginginkan warna putih kita bisa mendapatkannya dengan mencampurkan warna merah, hijau dan biru ataupun dengan menggabungkan warna kuning dan biru? Sesuatu tak ada yang mustahil untuk merubah warna hidup kita. Dibutuhkan adanya daya cipta kreasi dalam kehidupan kita yang secara dahsyat mampu merubah apapun warna hidup kita. 
  • Kerjasama dalam relasi menjadi salah satu kunci bagi kreativitas daya cipta kreasi. Relasi menjadi semu apabila setiap pasangan relasi berjalan sendiri-sendiri tanpa melibatkan pasangan relasinya. Mungkin jika hanya sebagai satu pribadi kita akan sulit berkreasi menghasilkan warna hidup baru, namun dengan penggabungan dua pribadi dalam kerjasama segala sesuatu akan mudah sebab kita telah mengabungkan warna hidup masing-masing pribadi.

Selasa, 22 Desember 2009

Dilema Cinta

Seberapa salahkah diriku
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
Inikah caramu membalas
Aku yang selalu ada saat kau terluka
Seberapa hinanya diriku
Hingga kau ludahi semua yang kuberi untukmu
Tak ada satupun perasaan
Yang mampu membuatku begitu terluka
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Telah kucoba segala cara
Tuk bahagiakan kamu
Merebut hatimu
Namun tak semudah yang kubayangkan
Bila kau tak inginkan ku tuk disisimu
Tak pernah kurasakan sebelumnya
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu

Sabtu, 19 Desember 2009

10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses


Berikut ini 10 langkah yang bisa memandu pebisnis menyusun bisnis dam membuatnya sukses.
1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda harus menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.
2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.
3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengar secara simpatik hingga hal penting terakhir memulai bisnis, tidak ternilai harganya.
4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.
5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang saat memulai bisnis.
6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu baru awal untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.
7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan mungkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri, pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.
8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.
9. Jadilah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua perlengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.
10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar pada kali pertama. Hal tersebut lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan mengerjakannya setelah itu. Apakah bisnis anda butuh teregistrasi? Akankah Anda harus memiliki asuransi untuk karyawan atau deal dengan pajak gaji? Akan bagaimana bentuk bisnis yang Anda pilih mempengaruhi situasi pajak pendapatan Anda? Pelajari kewajiban pajak dan hukum sebelum Anda memulai bisnis dan mengoperasikannya.

Albert Einstein


Albert Einstein (14 Maret 187918 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc² 

Biografi

Masa muda dan universitas

Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.

Kerja dan Gelar Doktor

Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Gerakan Brown                                                    Albert Einstein, 1905

Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.
 




Mengapa nuklir tidak termasuk energi terbarukan?


Barangkali pernah muncul di dalam benak kita, mengapa energi nuklir bukan termasuk energi terbarukan ? Padahal mungkin sering kita dengar argumentasi bahwa energi nuklir tidak ada habisnya. Untuk meyakinkan publik, para pendukung energi nuklir mengatakan bahwa matahari (sebagai sumber energi terbarukan di dunia ini) pada dasarnya merupakan pembangkit energi nuklir alam. Tepatkah argumentasi ini ?
Untuk mulai menjawab pertanyaan ini, pertama kita perlu merujuk kembali definisi energi terbarukan. Rupanya ada beberapa definisi mengenai energi terbarukan, diantaranya adalah:
  1. Setiap sumber energi yang secara alamiah dapat dibangkitkan kembali dalam waktu yang singkat dan merupakan turunan langsung maupun tidak langsung dari energi dari matahari atau dari energi pergerakan dan mekanisme alamiah lainnya. Energi terbarukan tidak termasuk sumber energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, atau produk sisa dari fosil, atau produk sisa sumber non-organik.
  2. Sumber energi yang secara alamiah tiada habisnya tetapi terbatas dalam alirannya. Energi terbarukan bisa dikatakan tidak akan habis menurut fungsi waktu, akan tetapi energi per satuan waktu yang tersedia terbatas.
Jika merujuk pada pengertian tersebut sekilas ada peluang energi nuklir masuk dalam kategori ini, dengan asumsi bahwa ketersediaan energi nuklir secara virtual tak terbatas.
Pertanyaanya apakah benar bahwa dengan teknologi yang ada saat ini, manusia bisa memanfaatkan energi nuklir dengan tiada habisnya? Jawabannya tenyata tidak. Mengapa?
Teknologi nuklir yang paling banyak digunakan saat ini adalah teknologi fisi dengan bahan bakar sekali pakai (once through). Teknologi ini menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar. Dengan jumlah PLTN seperti saat ini, uranium alam yang tersedia akan habis dalam waktu kurang lebih satu abad. Jika jumlah konsumsi energi nuklir meningkat maka tentu akan habis dalam waktu yang lebih singkat.
Ada teknologi yang disebut nuclear spent fuel reprocessing, atau pemrosesan kembali bahan bakar nuklir habis pakai. Dengan teknologi ini sebagian bahan bakar habis pakai dapat digunakan kembali, sehingga cadangan uranium alam yang ada bisa digunakan untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang, mungkin hingga ribuan tahun. Namun reprocessing mengandung resiko paparan radiasi yang sangat tinggi karena proses ini dilakukan di luar reaktor dan melibatkan proses kimia yang relatif kompleks serta rentan kecelakaan.
Teknologi yang lain adalah dengan menggunakan reaktor yang disebut fast breeder reactor. Secara teori, teknologi ini bahkan bisa menghasilkan bahan bakar nuklir yang lebih besar dari yang digunakan. Namun demikian, teknologi ini hingga kini masih sekedar konsep. Walaupun sudah dicoba secara experimental, sangat diragukan akan mampu digunakan secara komersial. Disamping itu, teknologi ini mengandung resiko yang sangat besar karena fast breeder reactor membutuhkan pendingin logam cair yang sangat mudah meledak dan jika sampai terjadi kebocoran akan sangat membahayakan lingkungan. Disamping itu pengendalian reactor ini jauh lebih kompleks dari reaktor konvensional, akibatnya, tingkat keandalan reaktor tersebut sangat rendah.
Anggaplah teknologi tersebut dapat direalisasikan, apakah dengan demikian nuklir bisa dikategorikan sebagai energi terbarukan? Jawabnya, sekali lagi tidak.
Kalau kita bandingkan antara sumber energi terbarukan dengan nuklir ada satu perbedaan yang sangat tajam. Energi terbarukan itu bersifat ramah lingkungan sementara dari tinjauan apapun energi nuklir justru mengancam lingkungan dan membahayakan keselamatan. Mulai dari proses penambangan uranium, konversi dan fabrikasi bahan bakar, pengoperasian, pengelolaan limbah hingga penyimpanan akhir limbah nuklir, semuanya mengancam lingkungan dan keselamatan. Disamping itu perlu diingat, bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh kecelakaan nuklir bersifat irreversible (tidak bisa diperbaiki kembali).
Kalau kita telusuri semua proses tersebut maka tidak terbantahkan bahwa nuklir jauh dari sifat-sifat energi terbarukan, bahkan dampakanya jauh lebih buruk dari energi fosil.