Powered By Blogger

Kamis, 30 April 2009

“Semua lebih baik dengan doa”

Kita mengenal pepatah, “Keluarga yang berdoa bersama, tidak akan tercerai berai.” Kalimat itu hampir menjadi sesuatu yang klise dalam lingkungan Kristen, dan walaupun didalamnya terkandung semua unsur kebenaran, namun tidak selalu berhasil dalam kehidupan nyata. Ada keluarga-keluarga yang berdoa bersama, namun tetap “tercerai-berai.” Ada yang menyimpang dari iman keluarga; yang lain mungkin meragukan nilai doa; atau salah satu anggota keluarga secara terbuka memberontak.

Jadi abagaimana kita bisa berkata semua lebih baik dengan doa? Karena kenyataannya memang begitu!

Yesus percaya pada kuasa doa. Apakah kamu pernah menyadari, bahwa dengan semua penekananNya tentang “pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil” dalam Matius 9, satu-satunya perintah yang diberikan Kristus di pasal itu adalah, “Oleh karena itu berdoalah.”

Apa artinya berdoa?

Kira-kira sehari yang lalu, saya duduk dalam sebuah jamuan makan siang, dimana pembicaraan beralih pada topik doa : tentang bagaimana kita berdoa – bagaimana kita cenderung untuk minta-minta-minta melulu, bahwa jarang ada syukur dalam doa kita, bagaimana kita lalai mengatakan pada Tuhan bahwa kita mengasihinya, dan bagaimana tidak ada roh penyembahan.

Tentu saja, ini menggeneralisasi; mungkin tidak berlaku bagi semua dari kamu. Tetapi apa yang dikatakan orang-orang ini adalah, jika semua menjadi lebih baik dengsn doa, kita harus yakin kita sungguh-sungguh berdoa, bukan sekedar menyebutkan keinginan kita.

Yesus memberi kita unsur-unsur doa yang benar dan berkenan pada Tuhan. Semuanya itu tercakup dalam beberapa puluh kata yang singkat : kebapaan Allah (bagi orang percaya); penghormatan, ketundukkan pada kehendak Tuhan; penyediaan kebutuhan kita sehari-hari; kepentingan luar biasa dalam mengampuni; sumber-sumber untuk menangkal pencobaan; dan akhirnya pengakuan bahwa Tuhan adalah Tuhan-Raja segala kemuliaan.

Kita juga tidak boleh lupa menaikkan sebuah doa lain (Lukas 18:13) : “Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Bila kita telah memanjatkan doa ini dengan sungguh-sungguh dan memberikan penekanan yang pantas pada Doa Bapa Kami, kita akan menemukan bahwa semua memang menjadi “lebih baik.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Pendapatmu...