Disiplin Kerja Bangsa Jepang
Faktor keberhasilan dan kehebatan bangsa Jepang terletak pada disiplin kerja yang tinggi. Pada dasarnya, etos dan budaya kerja orang Jepang tidak jauh berbeda dengan bangsa Asia lainnya. Jika bangsa Jepang disebut pekerja keras, maka bangsa Cina, Korea, dan bangsa Asia lainnya juga pekerja keras. Namun, mengapa bangsa Jepang yang lebih berhasil dan maju dibandingkan bangsa Asia lainnya? Kejayaan tersebut memposisikan mereka sejajar dengan bangsa Barat. Jika dilihat dari segi fisik, tubuh orang Jepang lebih kecil dibandingkan bangsa Asia Iainnya. Bahkan, ukuran fisik mereka tidak sebanding dengan ukuran fisik orang Barat. Meskipun demikian, bangsa Jepang adalah bangsa yang maju.
Dari segi makanan, tidak ada perbedaan yang mencolok antara bangsa Jepang dengan bangsa lain di wilayah ini. Bangsa Jepang makan nasi. Begitu juga dengan bangsa Cina dan Melayu. Bahkan, nasi yang dimakan bangsa Cina dan Melayu lebih banyak daripada bangsa Jepang. Jika dinilai dan segi kepintaran dalam bisnis, bangsa Cina lebih hebat berbisnis dibandingkan orang Jepang. Jadi, apakah sebenarnya faktor yang menyebabkan bangsa Jepang menjadi bangsa yang hebat dan dikagumi masyarakat dunia? Apakah kelebihan dan keistimewaan bangsa Jepang? Apakah ciri khas mereka sehingga menjadi bangsa yang pintar?
Sebenarnya, keberhasilan dan kehebatan bangsa Jepang terletak pada disiplin kerja mereka yang tinggi. Disiplin itulah yang membentuk sikap dan semangat kerja keras pada bangsa Jepang. Disiplin juga menjadikan mereka patuh pada perusahaan dan mau melakukan apa pun demi keberhasilan perusahaan mereka. Orang Jepang sanggup berkorban dengan bekerja lembur tanpa mengharapkan bayaran. Bagi orang Jepang, jika hasil produksi meningkat dan perusahaan mendapat keuntungan besar, secara otomatis mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. Dalam pikiran dan jiwa mereka, hanya ada keinginan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Mereka mencurahkan seluruh komitmen pada pekerjaan.
Disiplin dikaitkan dengan harga diri. Jika mengalami kegagalan, maka bukan organisasi dan perusahaan yang menanggung malu, melainkan para pekerja yang akan merasa malu dan kehilangan harga diri. Jadi, untuk menjaga harga diri nama, dan citra diri yang baik, mereka harus memastikan keberhasilan organisasi dan perusahaan. Oleh karena itu, tidak heran orang Jepang sanggup bekerja mati-matian untuk memajukan perusahaan dan organisasinya. Mereka senang jika disebut sebagai pekerja keras. Mereka merasa dihargai jika diberikan pekerjaan dan tugas yang berat. Sebaliknya, mereka merasa terhina dan tidak berguna jika tidak diberikan suatu pekerjaan yang menantang. Orang Jepang rela menghabiskan waktu mereka di tempat kerja daripada pulang lebih cepat ke rumah.
Keadaan ini sangat berbeda dengan budaya kerja orang Indonesia yang biasanya selalu ingin pulang lebih cepat. Sebagian dari kita menganggap pulang bekerja lebih cepat merupakan suatu cerminan status sosial yang lebih tinggi. Hal itu berbeda dengan pandangan orang Jepang. Di Jepang, orang yang pulang lebih cepat dianggap sebagai pekerja yang tidak penting dan tidak produktif. Ukuran nilai dan status orang Jepang didasarkan pada disiplin kerja dan jumlah waktu yang dihabiskannya di tempat kerja.
Hal itu berbeda dengan budaya kerja kebanyakan orang di Negara-negara lain. Biasanya, para pekerja itu hanya bersedia bekerja lembur jika diberikan bayaran dan insentif lainnya. Jika tidak, maka mereka tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. Keadaan seperti itu tidak terjadi di Jepang. Di sana, setiap pekerja memberi perhatian penuh dan fokus pada pekerjaan mereka. Jika tidak diawasi pun mereka bekerja dengan baik dan tidak malas. Setiap pekerjaan dilakukan dengan penuh disiplin dan dedikasi.
Namun, bukan berarti orang Jepang tidak mempunyai masa bersantai. Mereka bersantai setelah selesai bekerja. Yang mengherankan adalah orang Jepang selalu datang ke tempat kerja tepat waktu meskipun pada malam harinya mereka bersenang-senang di tempat hiburan dan terkadang minum sampai mabuk. Mereka selalu datang tepat waktu dan bekerja seperti biasa.
Sebenarnya, sikap disiplin bangsa Jepang tidak ada bandingannya. Mereka golongan pekerja yang paling disiplin. Orang yang tidak memiliki disiplin tinggi dianggap tidak layak bekerja dengan mereka. Orang Jepang tidak bisa berkompromi dengan hal yang berkaitan dengan disiplin. Hal itu mirip dengan sebagian masyarakat Indonesia yang tidak bisa berkompromi dengan hal yang berkaitan dengan adat.
[Fakta Menarik] Manfaat disiplin :
· Membentuk sikap dan semangat bekerja yang kuat
· Menjadikan mereka patuh pada perusahaan
· Mau melakukan apa saja demi perusahaan
Orang Jepang sanggup berkorban dengan bekerja tanpa mengharapkan bayaran. Ukuran nilai dan status orang Jepang didasarkan pada disiplin kerja dan jumlah waktu yang dihabiskannya di tempat kerja.
Rahasia Bisnis Orang Jepang, oleh : Ann Wan Seng
Belajar dari : Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Pendapatmu...