Jumat, 21 Januari 2011
Canon PowerShot A480
Inilah model paling bawah – dan juga paling murah – di jajaran kamera digital kompak Canon. Namun jangan buru-buru menghakiminya sebagai produk murahan, kendati casing-nya yang hitam memang terkesan kurang berkelas, dan bentuknya yang semi kotak tidak terlalu menarik. O ya, selain warna hitam, PowerShot A480 ini tersedia dalam warna merah, biru, dan silver.
Jika dibandingkan pendahulunya, PowerShot A470, fisik kamera ini 25% lebih kecil. Namun sensornya lebih besar (10 megapixel vs. 7,1 megapixel). Tata letak tombolnya pun kini lebih sederhana. Spesifikasi istimewa di sini adalah moda supermakro 1cm, pilihan 15 moda bidik dan Face Detection, Motion Detection, dan Automatic Red-Eye Correction.
Desain Sederhana
Desain A480 sederhana, semi kotak. Kesederhanaan desain ini menyiratkan kesan kuat bahwa kamera yang satu ini ditujukan pada kalangan pemula. Fisik A480 sendiri kompak. Bobotnya 140 gram (kosong). Cukup nyaman dimasukkan ke kantong celana atau tas tangan. Kamera ini mengemaskan lensa zoom optic 3,3x (37 – 122 mm).
Bagian belakang A480 didominasi oleh layar LCD 2,5”. Di sisi kanan layar berjajar ke bawah tombol pengendali, mulai dari tombol zoom (ada dua), tombol review, lingkaran navigasi (ISO, makro, timer, delete, flash), sampai tombol Mode dan tombol Menu yang berdampingan letaknya. Tombol Mode memungkinkan kita memilih antara Auto, Program, Scene (SCN) dan Movie. Tepat di tengah lingkaran navigasi hadir tombol Function/Set yang bila ditekan akan memunculkan sebuah submenu tempat kita bisa mengatur kompensasi exposure, white balance, warna, metering, continuous shooting, kualitas dan ukuran image.
Cuma ada dua hal kecil yang kurang disukai. Kebetulan, kedua hal ini ada di bagian bawah kamera. Pertama, dudukan tripod yang letaknya di tengah terbuat dari plastik, bukan metal. Kedua, dan ini menjangkiti semua kamera digital terbaru Canon, adalah penyatuan lokasi batere dan kartu memori. Bersatunya kedua lokasi ini seringkali membuat batere AA yang terpasang terjatuh ketika kartu memori akan diganti (karena habis kapasitasnya atau karena hasil bidikan akan ditransfer via card reader).
Mudah Dikuasai
Semua menu kamera tampil lugas. Tombol-tombolnya dilabeli dengan jelas, sehingga memudahkan pengguna, termasuk pemula. Sebuah tombol khusus di bawah lingkaran navigasi memberi akses ke menu kamera. Kebanyakan setting, seperti white balance, kompensasi exposure, dan kecepatan ISO, memang diakses bukan dari tombol Menu.
Bagi pemula, tersedia Auto, Program, dan 15 moda scene yang memudahkan pengoperasian kamera. Ke-15 moda scene terdiri dari Super Macro, Snow, Foliage, Aquarium, Beach, Long Shutter, Firework, Sunset, Indoor, Kids & Pet, Night Snapshot, dan Portrait.
Super Macro yang disediakan sangatlah menarik. Fitur ini memungkinkan kita membidik dalam jarak 1cm dari subjek dengan panjang fokal 37 mm. Hasilnya cukup tajam dan detail. Akan tetapi, tentu saja agak sulit mendapatkan pencahayaan yang baik di jarak sedekat itu.
Keistimewaan lain adalah AF Frame yang mampu mendeteksi sampai sembilan wajah dalam satu bingkai dan menyesuaikan fokus, exposure, setting flash, dan white balance demi menghasilkan gambar yang lebih baik.
O ya, di kameranya ini Canon tidak mengemaskan sistem anti-shake optikal yang berfungsi mengurangi efek goyangan tangan. Sebagai ganti, disediakan teknologi pendeteksi gerakan (motion detection), yang identik dengan anti-shake digital. Fitur ini akan mengenali goyangan kamera atau gerakan subjek, kemudian mendongkrak ISO ke level tertentu (antara 80 – 800) yang oleh kamera dianggap mampu mengompensasi efek gerakan tanpa menyebabkan noise yang besar.
Pusatkan di Layar
Semua bidikan di kamera harus dilakukan dengan memantau subjek di layar LCD 2,5”. Sebab seperti kamera saku baru Canon lainnya, A480 tidak lagi mengemaskan viewfinder. Pada kondisi cukup cahaya dan resolusi tinggi, tayangan di layar LCD ini tampak terang dan jelas. Namun pada resolusi rendah, tayangan di LCD ini tampak kurang sempurna.
O ya, LCD akan menghitam sejenak saat kamera sedang merekam gambar ke kartu memori (SD/SDHC). Perlu sekitar 0,5 detik untuk menyimpan satu image. Namun kita bisa terus memotret saat gambar-gambar sedang direkam ke kartu memori.
Setelah gambar direkam, kita harus menayang ulangnya di LCD. Kita bisa menggulung gambar-gambar tersebut, melihat sampai 9 thumbnail per layar, men-zoom dengan pembesaran maksimal 10x, memutarnya dalam bentuk slideshow, menghapus, memproteksi, mengecilkan ukuran dan memutar gambar tersebut. Urutan cetak dan transfer juga bisa diatur di sini.
Di layar LCD ini kita juga bisa mengaktifkan opsi Red-eye Correction untuk mengurangi efek mata merah di hasil foto. Sementara itu opsi Info Disp menawarkan empat pilihan, yakni Off, Standard, Detailed dan Focus Check. Detailed menayangkan informasi tentang setiap gambar, mulai dari kecepatan ISO 80 - 800, white balance, kecepatan shutter, aperture, dan sebuah histogram kecil tentang tingkat kecerahan yang cukup bermanfaat dalam mengevaluasi exposure. Focus Check memperlihatkan gambar berdampingan dengan sebuah bagian kecil yang diperbesar – berguna untuk mengecek ketajaman gambar.
Cukup Responsif
A480 cukup responsif. Waktu yang dibutuhkan (startup) mulai dari menyalakan kamera sampai siap membidik sekitar 1 detik. Waktu yang sama dibutuhkan untuk men-zoom dari panjang fokal terlebar sampai yang terpanjang.
Pada kondisi cukup cahaya, kamera bisa dengan cepat memfokus. Sementara fokus di dalam ruangan atau pada kondisi kurang cahaya akan dibantu oleh focus-assist lamp yang cukup kuat.
Saat kami coba, A480 mampu gambar-gambar dengan kualitas baik. Blitz-nya bekerja baik di dalam ruang, dengan sedikit efek mata merah. Gambar yang diambil di malam hari cukup baik, dengan kecepatan shutter maksimal 15 detik. Musuh terbesar di kamera ini adalah noise yang mulai tampak pada ISO 200.
Pada moda Continous, kamera memerlukan 0,8 frame per detik di kualitas image tertinggi. Angka ini termasuk sangat lambat. Yang menyebalkan, waktu pengisian flash termasuk lambat, sekitar 3 - 4 detik.
***
Secara keseluruhan, kendati berpenampilan sederhana, kamera digital Canon PowerShot A480 ini mumpuni. Ada sistem pengenal wajah (face detection) yang bisa mendeteksi sampai 9 wajah dengan 5 AF points, dan 15 moda scene. Juga menyediakan histogram dan informasi tentang bidikan yang detail, kemudahan akses untuk kecepatan ISO, dan moda supermakro 1cm – fitur-fitur yang juga dibenamkan Canon pada seri PowerShot A1100 yang harganya lebih mahal sekitar Rp 500 ribu.
Pendek kata, Canon Powershot A480 adalah kamera yang mudah dipakai dan mumpuni untuk menghasilkan foto-foto yang bagus bagi pengguna pemula.
PLUS : Supermakro 1cm; fitur Face detection; mudah dipakai.
MINUS : Kurang di kondisi minim cahaya; isi ulang flash lama; lambat pada continuous shooting.
SKOR PENILAIAN
(maksimal 5)
- Kinerja : 4,1
- Fasilitas : 4
- Penggunaan : 4,3
- Harga : 4,1
SKOR TOTAL : 4,11
SPESIFIKASI Canon PowerShot A480
Resolusi sensor : 10 megapixel CMOS
Resolusi video (min/max) : 320x249/ 640x480 30fps
Resolusi foto (min/max) : 640x480/2304x1296 pixel (widescreen)
Media perekaman: Kartu SD/SDHC/HC MMCplus
Format file (gambar/video): JPG/AVI
Ukuran lensa ekivalen 35 mm : 37 - 122 (video/foto)
Setting aperture (wide/tele) : f/3.0 - 5.8
Ekivalen ISO : Auto, 80, 100, 200, 400, 800, 1600, High ISO
Zoom : Optical 3,3x ; Digital 4x
Kecepatan shutter (detik) : 15 – 1/2000
Timer (detik) : 2, 10, custom (foto)
Fokus terdekat terbaik : 1cm (supermakro)
Diagonal LCD : 2,5” TFT 115.000 pixel
Viewfinder : tidak ada
Metode koneksi : USB 2.0 Hi-Speed/AV out
Tipe batere : 2 AA Alkaline
Dimensi (plt) : 9,21 x 6,2 x 3,11 cm
Bobot : 188 gram (dengan batere dan kartu SDHC)
Situs Web : www.canon.co.id
Garansi : 1 tahun
Harga kisaran : Rp 1.195.000
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Pendapatmu...